Perempuan dan Anak jadi Objek Kekerasan

Perempuan dan Anak jadi Objek Kekerasan

Setiap Tahun Kasus Meningkat

\"\"

CURUP, BE- Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong pada tahun 2016 kemarin mengalami peningkatan dibandingakan dengan tahun 2015 lalu. Dimana pada tahun 2015 jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sebanyak 94 kasus, kemudian pada tahun 2016 menjadi 143 kasus.

\"Untuk tahun 2016 kemarin, jumlah kasus kekerasan seksual di Kabupaten Rejang Lebong memang mengalami peningkatan dibanding tahun 2015,\" ungkap Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Rejang Lebong, Drs Muradi, kemarin (11/1).

Menurut Muradi, angka kekerasan seksual yang mereka dapatkan tersebut baik yang melapor langsung kepada Dinas yang belumnya bernama Badan Kependudukan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) Kabupaten Rejang Lebong, maupun dari intansi lainnya seperti Polres Rejang Lebong dan sejumlah Puskesmas yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.

Sementara itu, dilihat dari segi umur korban, menurut Muradi untuk usia antara 0 hingga 18 tahun jumlah kasusnya sebanyak 50 kasus, kemudian untuk usia antara 19 hingga 25 tahun sebanyak 12 kasus. Kemudian untuk usia 26 hingga lansia ada sebanyak 81 kasus.

\"Untuk jenis kasusnya sendiri ada beberapa macam, mulai dari kekerasan fisik, kekerasan seksual hingga penjualan manusia atau Human Trafficking,\" paparnya.

Sementara itu untuk lokasi kekerasan seksual sendiri, menurut Muradi dari 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Rejang Lebong. Kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Curup sebanyak 38 kasus, kemudian disusul Kecamatan Curup Tengah sebanyak 35 kasus, Kecamatan Curup Timur sebanyak 30 kasus, Kecamatan Curup Utara sebanyak 19 kasus Kecamatan Curup Selatan sebanyak 17 kasus dan Kecamatan Selupu Rejang sebanyak 10 kasus. \"Dari data yang ada, memang sebagian besar kasus ini terjadi diwilayah Kota Curup, sisanya di beberapa kecamatan lain yang ada di Rejang Lebong,\" jelas Muradi.

Hanya saja menurut Muradi, bisa saja kasusu kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong ini lebih banyak dibandingkan dengan data yang mereka miliki. Karena menurutnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak ini bak fenomena gunung es dimana menurutnya yang nampak dipermukaan hanya sedikit, sedangkan yang dibawah jauh lebih banyak. Yang dibawah ini menurut Muradi adalah mereka yang tidak melaporkan kasus kekerasan yang mereka alami.

Sementara itu terkait dengan penyebab dari meningkatkanya angka kekerasan terhadap perempuan dan ana di Kabupaten Rejang Lebong, menurut Muradi pihaknya belum bisa memastikan penyebabnya karena masih dalam proses pengkajian. Namun menurutnya salah satu penyebab kasus kekerasan ini ada dikeluarga masing-masing hingga pergaulan bebas dan lainnya

Dalam mengantisipasi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Rejang Lebong ini, Muradi mengaku selain akan terus menggiatkan kegiatan sosialisasi, pihanya juga akan mencari penyebab dari kasus kekerasan sehingga bisa mengambil langkah kedepannya. \"Kita akan cari dulu penyebabnya, baru kita mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini kedepannya,\" paparnya Muradi.

Selain itu, Muradi juga mengaku dalam mengatasi masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak ini, mereka tidak bisa bekerja sendiri namun harus bekerjasama dengan sejumlah pihak seperti MUI, KPI, polisi, sekolah hingga sejumlah pihak lainnya.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: